Auditing yaitu Recording & Monitoring yang dilakukan oleh user dan non-database user. Basicly dengan audit kita bisa melakukan tracking SQL Statement yang di execute baik yang statusnya Success maupun Failed.

Dari Oracle 12c, Auditing enabled by default. Semua audit record di tulis ke UNIFIED_AUDIT_TRAIL view dalam AUDSYS schema dan SYSAUX Tablespace.

Why Is Auditing Used?

Beberapa manfaat dari system audit, diantaranya:

  1. Semua action yang dilakukan bisa di pertanggung jawabkan kebenarannya. sebagai contoh melakukan perubahan data, menghapus data dan lain-lain.
  2. Pencegahan supaya tidak ada account penyusup (interuders)
  3. Auditor mengetahui user account yang digunakan apakah sesuai dengan Authorization (roles)
  4. Memantau (Monitoring) dan mengumpulkan data (gather data) pada spesifik database activity, sebagai contoh melakukan tuning terkait performa database tersebut.
  5. Mendeteksi masalah dengan authorization atau access control pada user account.

Selecting an Auditing Type

Ada beberapa method dalam system audit:

  1. Auditing SQL Statement, Privileges, and Other General Activities
  2. Auditing Commonly Used Security-Relevant Activities
  3. Auditing Sepcifi, Fine-Grained Activities

Who Can Perform Auditing?

Oracle Database memiliki 2 roles untuk user yang bisa menggunakan audition yaitu AUDIT_ADMIN dan AUDIT_VIEWER

  1. Audit Admin, digunakan untuk membuat unified dan fine-grained audit prolicies, meng-enabled, disabled, archive, dan juga purge audit policies serta melihat record audit.
  2. Audit Viewer, hanya bisa melihat record audit saja