Hai semuanya, sebelumnya kita sudah memahami apa itu Docker Registry, sekarang kita akan membahas tentang Insecure Registry. Nah yang jadi pertanyaaan apa itu Insecure Registry?. Insecure Registry sama halnya dengan Docker Hub yaitu bertujuan menyimpan docker images tetapi disini insecure registry lebih flexible artinya kita bisa tentukan mulai dari lokasi registry (on-premise, cloud), private atau public docker repository dan lain-lain. Adapun materi yang akan kita bahas kali ini yaitu

  1. Macam-Macam Provider Insecure Registry
  2. Manfaat menggunakan Insecure Registry
    1. Proxy Repository for saving bandwidth
    2. Unlimited private repository
    3. Push & Pull Docker Images more faster than Docker Hub

Macam Macam Private Registry

Private Registry untuk docker ada banyak diantaranya:

  1. JFrog
  2. Google Cloud Registry
  3. Sonatype Nexus OSS
  4. Gitlab Registry
  5. Github Registry
  6. Redhat Registry
  7. Dan masih banyak lagi registry-registry lainnya…

Jadi Kali ini kita akan membahas menggunakan Nexus OSS.

proxy

Nexus Repository Manager OSS support Docker registries as the Docker repository format for hosted and proxy repositories. You can expose these repositories to the client-side tools directly or as a repository group, which is a repository that merges and exposes the contents of multiple repositories in one convenient URL. This allows you to reduce time and bandwidth usage for accessing Docker images in a registry as well as share your images within your organization in a hosted repository.

Manfaat menggunakan Insecure Registry

Ada beberapa manfaat jika kita menggunakan Insecure Registry, khususnya menggunakan Nexus OSS yaitu dianataranya:

  1. Store and distribute Maven/Java, npm, NuGet, RubyGems, Docker, P2, OBR, APT and YUM and more.
  2. Manage components from dev through delivery: binaries, containers, assemblies, and finished goods.
  3. Mengurangi brantwith.
  4. Mempercepat pull & push component